ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN
KEMISKINAN
Teknologi berasal dari istilah teckne yang
berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi
adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
Untuk
membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat
dikelompokan sebagai berikut :
·
Teknologi
sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua
pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian
diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun
menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas
pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
·
Teknologi
sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan
membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi
itu sendiri.
·
Teknologi
sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti
tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi).
Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari
berbagai sumber.
·
Teknologi
sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan
tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi
dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
Memahami
teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science)
dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu
rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Ilmu
Pengetahuan adalahIlmu
(atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu
bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang
dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.
Pengertian
olmu menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Ashley
Montagu menyebutkan bahwa “Science is a systemized knowledge services form
observation, study, and experimentation carried on under determine the nature
of principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang
disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman
untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari).
Harold
H. titus mendefinisikan “Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang
diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau
peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan
kritis).
Dr.
Mohammad Hatta mendefinisikan “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik menurut
kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.”
Drs.
H. Ali As’ad dalam buku Ta’limul Muta’allim menafsirkan ilmu sebagai :
“Ilmu
adalah suatu sifat yang kalau dimiliki oleh seorang maka menjadi jelaslah apa
yang terlintas di dalam pengertiannya”
Contoh:
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal
yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku
manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku
manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab
pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi
menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Ilmu
(Bahasa Inggeris:Knowledge)merujuk kepada kefahaman manusia terhadap sesuatu
perkara, yang mana ia merupakan kefahaman yang sistematik dan diusahakan secara
sedar. Pada umumnya, ilmu mempunyai potensi untuk dimanfaatkan demi kebaikan
manusia.
Biasanya,
ilmu adalah hasil daripada kajian trhadap sesuatu perkara. Dalam hal ini, ilmu
sendiri juga boleh menjadi sasaran kajian dan menghasilkan apa yang dikenali
sebagai "ilmu mengenai ilmu", yakni epistemologi.
Ciri-ciri
Ilmu adalah sebahagian daripada aspek kognitif yang terdapat dalam diri
manusia. Maka dengan itu ilmu adalah berkaitan dengan aspek kognitif manusia
yang lain seperti pengetahuan, pengalaman, dan juga perasaan. Tetapi pada masa
yang sama, ilmu adalah berbeza dengan perkara-perkara ini dan ciri-cirinya
adalah seperti berikut:
Ciri
ini membezakan ilmu dengan perasaan dan pengalaman. Contohnya, sesetengah
"pengalaman diri" seperti mimpi adalah sukar dipertuturkan melalui
bahasa. Tetapi bagi ilmu, ia haruslah sesuatu yang dapat dipertuturkan melalui
bahasa.
Ilmu
mempunyai nilai kebenaran
Sesuatu
yang digelar sebagai ilmu biasanya dianggap benar. Ciri ini membezakan
pengucapan ilmu dengan pengucapan sasastera yang biasanya mengandungi
unsur-unsur tahayul.
Ilmu
adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat
diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu.
Ilmu
diperolehi melalui kajian
Ilmu
adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara
memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah
Kandungan
Ilmu sentiasa bertambah
Ilmu
adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan.
ilmu
adalah sesuatu yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti
tumbuhan dan hewan..
dengan
ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa
perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.
Berbeda
dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang
mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak
terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian
yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari
luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada
karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari
adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan
untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari
kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang
berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba
mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti
secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam
rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Universal. Kebenaran yang hendak dicapai
adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).
Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu
yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an
(universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya
adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
Sifat-sifat
ilmu
Dari
definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono di atas, kita dapat
melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu
bidang tertentu yang...
Berdiri secara satu kesatuan,
Tersusun secara sistematis,
Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan
yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta
dan data),
Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut
hasil pengkajian atau riset.
Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada
orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan
waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam
semesta ini.
Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong
pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu
menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau
berguna.
Dalam
pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal.Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah
dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan
yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan
aroma masakan tersebut.
Pengetahuan
yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai
pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa
didapatkan dengan melakukan pengamatan dan pengamatan yang dilakukan secara
empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang
menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris
tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi
manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih
untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan
tentang manajemen organisasi.
Selain
pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi
yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan
pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya
pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan
didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah
pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan
tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang keadaan
sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak
untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan
kesehatannya atau bahkan meningkatkan status kesehatannya. Rasa sakit akan
menyebabkan seseorang bertindak pasif dan atau aktif dengan tahapan-tahapannya.
Pengetahuan
adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki
manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia itu sendiri dan
kehidupanya.
Sementara
sumber-sumber pengetahuan adalah berasal dari tahu akan suatu peristiwa dan
realitas objektif di alam semesta ini, dan tahu adalah hasil daripada
kenal,sadar, insaf, mengerti dan pandai.
Perbedaan
antara pengetahuan dengan ilmu pengetahuan adalah terletak pada konsep dari
keduanya, dimana pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkn ilmu pengetahuan
lebih sistematis dan reflektif, sesuai dengan pengertiannya bahwa ilmu
pengetahuan adalah keseluruhan system pengetahuan manusiayang telah dibakukan
secara sistematis. Dengan demikian pengetahuan jauh lebih luas daripada ilmu
pengetahuan karena pengetahuan mencakup segala sesuatuyang diketahui manusia
tanpa perlu berarti telah dibakukan secara sistematis. Pengetahuan mencakup
penalaran, penjelasan tentang manusia mengetahui sesuatu, jugamencakup praktek
atau kemampuan teknis dalam memecahkanberbagai persoalan hidup yang
belumdibakukan secara sistematis dan metodis.
Dalam
beberapa tahun belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang mendasar dari
evolusi kesadaran manusia yaitu mencari indentitas dirinya. Maka dimana-mana
muncul berbagai macam cara untuk memperoleh apa yang dinamakan ilmu pengetahuan
tentang jati diri dan cara memperolehnya. Orang yang membawa ilmu pengetahuan
inipun berbeda dalam ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang
berbeda tergantung sejauh mana pengertian yang ia diperoleh. Ilmu pengetahuan
adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”.
Tahu
berarti :
-
menyerap perangsang indera
-
berkesan, dan
-
mengerti kesan itu.
Proses
dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
-
Melihat – indera penglihat.
-
Mendengar – indera pendengar.
-
Mencium – indera pencium.
-
Meraba – indera perasa dan.
-
Merasa – indera pengecap.
Banyak
orang mencapai sukses dengan pengetahuan yang dimilikinya. Orang yang memiliki
pengetahuan bisa mengelola sumber daya alam, menciptkan teknologi yang berguna
untuk menusia dan sebagainya.
Dari
definisi diatas makan dapat dikatakan Ilmu pengetahuan secara etimologi
merupakan kata bentukan yang berasal dari 2 kata yaitu ilmu dan pengetahuan.
Ilmu adalah suatu hasil darti proses kerja otak, sedangkan pengetahuan yang
berkata dasar tahu artinya sadar/insaf dengan penambahan afiksasi pe-an (
pengetahuan) menjadi kata benda artinya kumpulan dari hasil kesadaran manusia
terhadap sesuatu. Misalnya kesadaran manusia terhadap fenomena alam maka muncul
Ilmu alam, kesadaran manusia terhadap fenomena sosial maka muncul ilmu sosial,
kesadaran manusia terhadap fenomena kebudayaan maka muncul ilmu budaya dan lain
sebagainya
ilmu
pengetahuan dibagi menjadi 2 macam :
- Ilmu pengetahuan exacta (nyata)
-
Ilmu pengetahuan abstrak (tanpa wujud)
Kemiskinan
Kemiskinan
lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi
oleh tiga hal :
1.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2.
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3.
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar