Twitter

Kamis, 27 Maret 2014

Poor organization



Sewaktu SMP & SMA saya mendapatkan pengalaman yg tidak terlalu menarik dalam berorganisasi, saya pernah mengikuti paduan suara SMP dan pernah membawa  piala juara 3 lomba paduan suara SMP Angkasa Se-jawa Barat, namun steelah mengikuti perlombaan yang hanya sekali, ekstakulikuler itupun saya tinggalkan. Mencoba ekskul bela diri yakni karate. Setelah mengikuti karate dan mengenakan  sabuk putih dan terussss berlatih akhirnya ujianpun datang untuk naik ke tingkat selanjutnya yaitu sabuk kuning, hari pelantikan sudah tiba. Saya dan anggota karate lainnya ikut berkumpul menunggu malam tiba didaerah Bantar Kambing, Bogor. Menunggu untuk puncak malam pelantikan, kira-kira jam 8 malam seluruh peserta pelantikan ditutup kedua matanya dan diajak berjalan-jalan memegang batu nisan dengan mata tertutup dan saling berpegangan. Saya yang memang  agak penakut mulai tidak betah dengan test keberanian yg belum selesai ini, dengan mata terbuka tapi sudah tidak berpegangan, peserta satu per satu diwajibkan untuk mengambil lilin menyala melintasi persawahan dan melapor  ke pos yg sudah ditentukan dan dijagai oleh para penguji dan senior. Saya coba untuk melintasi persawahan itu yang sebelumnya saya tidak pernah tau ada apa didalam persawahan tersebut, keadaan masih aman walau penerangan hanya dari lilin ditangan yang sewaktu-waktu bisa padam karna angin tengah malam, melintasi sungai yang sangat dingin setelah saya berjalan naik melintasi sawah dan menoleh sebelah kanan saya sangat terkejut hingga kaki bergetar lemas karna munculnya 10 mahluk buatan yg berdiri dibelakang pepohonan  dan ternyata itu pocong-pocongan. Walaupun saya tau itu hanyalah pocong-pocongan tapi itu membuat saya Shock dan gemetaran. Dengan badan yang masih bergetar saya mecoba lari secepat-cepatnya untuk melanjutkan tantangan terakhir berjalan sendirian  di kegelapan bermodalkan sebatang lilin. Tantangan selanjutnyaaaa kembali ditutup mata lagi dan diminta untuk jongkok dan yang terakhir saya liat itu saya berada dipinggir kolam ikan ditengah persawahan, kali ini  bukan saya saja namun ada banyak peserta lain yang diminta jongkok karena saya mendengar teriakan-teriakan peserta lain dari sekeliling saya, dan ternyata sekarang giliran saya yang ditakut-takuti oleh genderuwo palsu tapi saya sudah tidak kaget lagi dan hanya diam saja, apa karna tidak takut atau sudah kebingungan oleh ulah si Pocong KW tadi hahahahaha. Pelantikan yang biasa kita sebut JUrit malam sudah selesai, peserta diperbolehkan pulang berbarengan peserta lain dan yang pasti tanpa penutup mata lagi. Ini hanya pelantikan jurit malam, satu dari 2 hal yang perlu diuji jika ingin naik tingkat ke sabuk selanjutnya yaitu test praktik gerakan-gerakan karate yang telah diajarkan pelatih selama kurang lebih satu bulan berlatih. Belum sampai ujian praktik itu datang,saya berfikir untuk menyudahi organisasi saya di karate itu karena saya berfikiran akan terus ditakut-takuti jika ingin naik ke tingkat selanjutnya…..
Keluar dari Karate saya memutuskan untuk mengikuti pramuka yang awalnya sekedar ikut-ikutan sepupu yang sangat berprestasi di Pramuka, nggak bener juga sih niatnya hehehe dan terbukti hanya 2minggu dan 3kali pertemuan saya ogah untuk melanjutkannya. Aneh dengan smapur dan kedisiplinannya yang diusung oleh organisasi tersebut, karna saya termasuk golongan orang yang santai. Ternyata saya tidak setipe dengan sepupu yang aktif, disiplin dan berjiwa kepemimpinan yang tinggi, Cendra Ayasovya mantan ketua OSIS SMPNegeri 16 Bogor dan Atlet lompat jauh. Ketekunannya dia di Pramuka, kesampaian hingga Jambore Nasional. Titik baliknya anak-anak tunas kelapa se-Indonesia Raya. Sangatlah saya berbeda dengan sepupu saya yang satu ini, dia sangat PD, supel dan aktif berorganisasi malah jika tidak berorganisasi hiduppnya terasa setelah kalau kata dia beda dengan saya yang bosenan dan berorganisasi juga tidak penting-penting amat hehehe
Lanjut pengalaman organisasi saya yang  buruk di SMA Pembangunan I Bogor. Sudah hampir 2 tahun saya berseragam putih abu-abu tapi belum juga mengikuti ekskul, ya saya pilih Pesat Computer Club (PCC) berdua dengan teman sebangku saya, Shinta Lestari. Sudah 2 bulan saya mengikuti organisasi tersebut sudah banyak yang diajarkan oleh Bapak ketua PCC diantaranya Corel Draw, Adobe Photoshop dan sekilas tentang beberapa pada Microsoft Office, hanya hari selasa kami datang ke lab mengikuti apa materi yang akan dikerjakan dan dibahas di hari ini. Setelah kurang lebih 2 bulan, saya sudah bosan dengan organisasi tersebut dan saya memutuskan untuk keluar dari Pesat Computer Club (PCC). Karena kami sudah dekat dan tidak bersama disaat datang ke lab, akhirnya Shinta-pun ikut mengundurkan diri dari PCC.
Dari PCC saya pindah ke PMR, awalnya mengikuti ekskul ini hanya penasaran saja apa yang dilakukan para remaja ini didalamnya, setelah saya bergabung penasaran saya terjawab dan merasakan seru-nya menjadi anggota PMR ini, yang diajarkan seputar kesehatan anak, remaja, dewasa dan lansia dan pertolongan apa saja yang dilakukan pada korban kecelakaan dari awal tergeletak hingga sampai dirumah sakit atau tempat pengobatan medis lainnya. Beberapa bulan saya bergabung di PMR yaitu ekskul yang cukup lama saya singgahi, akhirnya perlombaan PMR se-Bogor saya ikuti bersama peserta PMR dari SMA Pembangunan I begitu banyak lomba yang ditawarkan, saya bersama Tim memutuskan untuk mengikuti lomba Pasang Bongkar Tandu Darurat. Dari seluruh lomba dan seluruh SMA se-Bogor, sekolah saya hanya membawa pulang Piala Juara Harapan 2, It’s Okee walaupun begitu kami sangat puas dan sangat menikmati lomba yang disediakan panitia, terutama saya yang agak sedikit senang untuk diri sendiri karna baru kali pertama saya bisa bertahan cukup lama di suatu organisasi walupun tidak selama anak-anak yang sudah serius mengikuti organisasi Pertolongan dari remaja tersebut.  Akhirnya sudah saatnya saya keluar dari PMR untuk memberi kesempatan bagi para adik kelas dan fokus untuk UTS, TRY Out, Ujian Nasional. Mungkin lain waktu saya bisa berorganisasi lagi dengan dunia kesehatan, Waalahualam!

Setelah menjadi mahasiswa, saya yang dulu belum berubah, yang sebenarnya pemalas dan susah bersosialisasi dengan orang lain, hingga sudah semester 4 saya kuliah, saya tidak pernah ikut organisasi atau ikut peran berorganisasi setelah terakhir kali sewaktu SMA itu. Pernah terfikir untuk mengikuti UKM theater untuk merubah kepedean saya yang sangat krisis ini tapi hingga sekarang belum terwujud juga mengikuti UKM atau BEM dikampus. Juga pernah terlintas ingin ikut Snap Photography namun sangat tidak lengkap jika belum mempunyai SLR sendiri untuk dibawa-bawa jeprat-jepret sana sini.
Sekian cerita pengalaman organisasi saya yang  buruk hingga pada akhirnya saya mendapatkan kenyamanan berorganisasi di PMR, maaf ada beberapa cerita yang sudah lupa saya lampirkan disini. Semoga kedepannya saya lebih mampu berorganisasi dan bersosialisas dengan baik. Terimaksih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar