Dua musim berikutnya yaitu tahun 2005 ia turun di kelas 250cc, sejak saat itu ia mulai diperhitungkan keberadaannya di dunia MotoGP, dengan meraih 6 kali podium di musim 2005. Pada 2006 ia berhasil meraih kemenangan balapan kelas 250cc nya di Qatar. Di musim 2006 juga ia berhasil meraih 8 kali kemenangan dan 10 pole position yang kemudian mengantarnya menjadi juara dunia 250cc untuk pertama kalinya. Selanjutnya di musim 2007 ia berhasil mempertahankan mahkota juara dunia 250cc setelah meraih 9 kali kemenangan dan 9 kali pole position.[3]
Kemenangan Jorge di Misano pada musim 2007 membuatnya tercatat sebagai pembalap Spanyol paling sukses di arena kelas 250cc dengan total 16 kemenangan, atau satu kemenangan lebih banyak dari Daniel Pedrosa dan Sito Pons.
MotoGP
Lorenzo kemudian kembali turun balapan di Donington Park dan berakhir dengan finish di P6. Hasil yang sama ia bukukan kembali di seri selanjutnya di Assen, sebelum akhirnya lagi-lagi mengalami kecelakaan di seri Jerman.[12] Kemudian di seri Laguna Seca Lorenzo kembali lagi mengalami kecelakaan hebat saat balapan, yang membuatnya kemudian disebut sebagai pembalap rookie MotoGP yang paling banyak mengalami kecelakaan. Lorenzo kemudian meraih dua podium di San Marino dan Indianapolis. Secara keseluruhan ia berada di P4 klasemen musim 2008 dengan 190 poin.
Masuk ke musim 2009, Jorge Lorenzo tampil semakin kuat dan matang, ia terus menempel ketat seniornya di tim Yamaha, Valentino Rossi sepanjang musim.[13] Di musim 2009, Lorenzo tampil sebagai juara di empat balapan (Jepang, Perancis, Indianapolis, dan Portugal). Ia juga mampu meraih 5 kali pole dan total 12 podium. Di akhir musim Lorenzo berada di P2 klasemen dengan raihan 261 poin.[14][15]
Tanggal 25 Agustus 2009, Jorge Lorenzo mengakhiri gosip tentang peluang kepindahan dirinya ke Honda atau Ducati untuk musim 2010 dengan menandatangani perpanjangan kontrak bersama Yamaha.[16] Ducati dilaporkan menawari Lorenzo dengan kontrak bernilai 15 juta dollar semusim untuk menjadi rekan setim Casey Stoner di musim 2010, namun Lorenzo akhirnya lebih memilih untuk bertahan di Yamaha.
Lorenzo sempat mengalami cedera ringan di tangan karena mengalami kecelakaan saat pra-musim 2010. Ia kemudian memilih untuk tidak mengikuti beberapa sesi tes di awal musim. Pada balapan pertama di Qatar, Lorenzo mampu finish kedua di belakang Rossi, sekalipun kondisi tubuhnya sebenarnya tidak memungkinkannya untuk membalap.[17] Segera setelah Rossi dipastikan absen beberapa seri akibat cedera karena kecelakaan di Mugello, Yamaha kemudian membekali Lorenzo agar bisa menjadi penantang gelar juara dunia 2010. Setelah meraih empat kemenangan dari enam lomba awal, Lorenzo naik ke puncak klasemen dan ia memiliki selisih 47 angka atas saingannya di P2. Kemenangan di Assen kemudian mengantarkan Lorenzo menjadi pembalap ketujuh yang mampu meraih kemenangan di sirkuit legendaris itu dalam tiga kelas yang berbeda.[18] Di paruh musim kedua, Daniel Pedrosa tampil sebagai penantang serius untuk perebutan gelar juara dunia, sampai akhirnya datang musibah bagi Pedrosa saat ia mengalami kecelakaan di Jepang, yang mengharuskannya absen di dua lomba. Jorge Lorenzo akhirnya mengunci gelar juara dunia MotoGP 2010 setelah finish ketiga di Sepang, Kuala Lumpur di belakang Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso.[19] Ia menjadi orang Spanyol pertama sejak Alex Criville di 1999 yang mampu menjadi juara dunia MotoGP. Usai lomba, Daniel Pedrosa yang masih menjalani pengobatan di Spanyol kemudian menelepon Lorenzo dan mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai juara dunia MotoGP 2010.[20]
Pada tahun 2015 Lorenzo kembali juara dunia. Dengan dibantu oleh Marc Marquez, Lorenzo kembali berhasil menjadi Juara Dunia ke 3 dalam karirnya. Ini merupakan sejarah pertama kali seorang Juara Dunia Moto GP dibantu oleh kawan senegara meskipun berbeda pabrikan. Marquez yang berasal dari pabrikan Honda berhasil membantu Lorenzo dalam meraih Juara Moto GP yang ke 3 dengan mengusik Valentino Rossi yang merupakan teman se tim Lorenzo, pada tahun 2016 kemungkinan Lorenzo akan membalas budi Marquez dengan membantunya meraih Juara Dunia. Valentino Rossi yang pada tahun 2015 memimpin klasemen dari awal musim hingga pada akhirnya harus kalah pada akhir musim karena ulah Lorenzo dan Marquez.
Selebrasi
Rivalitas
Perjalanan Jorge Lorenzo di musim 2010 diwarnai juga dengan rivalitas antara dirnya dan Valentino Rossi di tim Fiat Yamaha.[21] Rossi pernah sekali menyebutkan bahwa: "tidak benar jika dua pembalap dalam satu tim itu bersahabat." Kemudian setelah Lorenzo menjadi juara dunia 2010, Rossi kemudian kembali berujar bahwa Jorge Lorenzo perlu motivasi baru untuk bisa membuatnya terus bersemangat dalam mempertahankan gelar juara dunianya di musim 2011 mendatang.Amal
Pada bulan Januari 2010, Jorge Lorenzo terlibat ikut serta dalam konfederasi internasional Oxfam untuk membantu korban bencana alam gempa bumi Haiti 2010Komentar : Jorge Lorenzo memulai karirnya di Yamaha Factory Racing sejak dia memasuki kelas 250CC hingga tahun ini 2016 menjadi tahun terakhir di yamaha karena awal tahun depan, lorenzo akan pindah ke Ducati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar